Bahan Dasar Ulos
Bahan dasar ulos dahulu pada umumnya sama yaitu sejenis benang yang dipintal dari kapas. Belakangan benang sudah tersedia tanpa harus melalui proses pemintalan. Yang membedakan sebuah ulos adalah proses pembuatannya. Kerumitan pembuatan ulos akan menentukan nilai sebuah ulos.
Untuk memberi warna dasar pada sebuah ulos sejenis tumbuhan nila (salaon) dimasukkan ke dalam sebuah periuk tanah yang telah diisi dengan air. Tumbuhan ini direndam (digon- gon) berhari-hari hingga getahnya keluar, lalu diperas dan ampasnya dibuang. Hasilnya adalah semacam cairan berwarna hitam kebiru-biruan yang disebut "itom".