Songon Pidong
3 tahun setelah lulus Kuliah dari universitas ternama di Jakarta si Porkas masih saja pengangguran dan malas untuk mencari kerja. Hal ini membuat bapaknya menjadi risau (marsak) karena si Porkas selalu santai saja dirumah.
Sudah sering orang tuanya menyuruh si Porkas untuk melamar pekerjaan tetapi si Porkas selalu saja saja menghindar dan tidak mau mendengarnya.
Suatu ketika ada teman bapaknya si Porkas yang memberitahukan bahwa ada lowongan pekerjaan yang cocok untuk si Porkas dikantornya. Lalu dengan semangatnya bapaknya menyuruh si Porkas untuk memasukkan lamarannya,
Bapak : Porkas, ada lowongan kerjaan di kantor teman bapak, besok kamu kirimkan lamaranmu,
supaya kau bisa diterima kerja disana.
Porkas : Kenapa sih bapak selalu khawatir dengan kehidupan Porkas ? kan Porkas sudah besar pak.
Bapak : Bagaimana bapak ga khawatir, kalau kelakuanmu selalu begini, makan apa kau nanti ?
Porkas : Bapak ga usah khawatir, ai pidong na martonga-tonga langit pe mangan do nang pe so hea
marsuan dohot panen (sedangkan burung diudara saja makan tanpa menanam dan menuai).
lalu dengan emosinya bapak si Porkas bilang
Bapak : Porkas, unang pola patudos-tudos pidong tu ho, asa di boto ho ......pidong na martonga-
tonga langit dang porlu ma si bensin dohot ma si pulsa...dang songon ho holan na manjalo
hepeng ma si bensin do masi pulsa...
(jangan samakan burung di udara sama kau, biar kamu ahu...burung di udara ga perlu beli
bensin dan pulsa,..ga seperti kau yang selalu minta uang beli bensin dan pulsa)
si Porkas lalu lari terbirit-birit.....
by : tommy simatupang..
by : tommy simatupang..
0 Response to "Songon Pidong"
Post a Comment
obatak.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE