ASAL USUL ISTILAH : “SEAK-SEAK PANGGARUNGAN, HUTAPEA PANGARIBUAN”.
PARDUNDANG
adalah gelar PURAJA LAGUBOTI . Ia seorang pekerja keras , ulet dan telaten.
Ia
menikah dengan Putri Radja Pasaribu, bekerja sebagai saudagar antar daerah. Setiap ada keramaian di
daerah Toba, Ia sudah memiliki lapak disana, sehingga orang-orang menyebutnya
PARONAN NA GODANG.
Berkat kerja kerasnya, Ia menjadi orang paling kaya di Toba. Semua tanah di kecamatan Laguboti dibeli menjadi miliknya. sehingga orang menyebutnya (PURAJA LAGUBOTI ).Adapun boru Pasaribu,istri PURAJA LAGUBOTI sudah tua dan belum punya anak. Berkatalah boru Pasaribu kepada PURAJA LAGUBOTI.
Berkat kerja kerasnya, Ia menjadi orang paling kaya di Toba. Semua tanah di kecamatan Laguboti dibeli menjadi miliknya. sehingga orang menyebutnya (PURAJA LAGUBOTI ).Adapun boru Pasaribu,istri PURAJA LAGUBOTI sudah tua dan belum punya anak. Berkatalah boru Pasaribu kepada PURAJA LAGUBOTI.
Boru
Pasaribu : “Engkau tahu, kita sudah lama menikah, namun Tuhan belum memberikan
berkat kepada kita. Karena itu, baiklah engkau menikahi Putri Raja Sitorus , mungkin
oleh dialah aku memperoleh anak.supaya ada ahli waris kita kelak.”
Puraja
Laguboti : “Aku setuju, kalau hal itu kau pandang baik.Tapi kau harus janji,
jika kelak boru Sitorus melahirkan anak . kau harus anggap sebagai anak kandung mu sendiri.” Dan jika
kelak engkau melahirkan anak, maka anak yang engkau lahirkan menjadi anak
sulung”. Boru
Pasaribupun menyanggupinya.
Maka
Puraja Laguboti menikahi Putri Radja Sitorus, mengandunglah boru Sitorus, lalu
melahirkan anak dan di beri nama HUTAPEA. Setelah
Hutapea lahir, boru Pasaribu menepati janjinya, mengasuh dan memperlakukan
Hutapea sebagai anak kandungnya sendiri.
Beberapa
tahun kemudian, boru Pasaribu hamil, lalu melahirkan anak dan di beri nama
PANGARIBUAN. Boru Sitorus merawat Pangaribuan dengan penuh kasih sayang
seperti anak sendiri. Suatu
hari, berkatalah Puraja Laguboti kepada ke dua istrinya demikian : Hai istri
PURAJA LAGUBOTI, dengarkanlah perkataanku ini, meskipun Hutapea duluan lahir,
tetapi Pangaribuan lah anak sulung. Karena Pangaribuan lahir dari istriku yang pertama”. Sehingga Hutapea panggil
abang ke Pangaribuan”
Untuk
mengikat perjanjian ini, lalu PURAJA LAGUBOTI mengucapkan umpasa sbb :
SEAK-SEAK PANGGARUNGAN, HUTAPEA PANGARIBUAN”
Seak-seak
adalah tempurung/batok kelapa
Panggarungan
adalah tempat minuman.
Catatan
: Dahulu tempat minum terbuat dari tempurung/batok kelapa.